-->

Ternyata Ini Baik Buruknya Bitcoin

- 1/24/2018

Soreini.com, Pro kontra mengenai mata uang virtual kini ramai diperbincangkan di beberapa media, pada tahun 2017 pengguna bitcoin mencapai peningkatan hingga 1.200 persen. Awalnya pemerintah hanya memberi peringatan mengenai penggunaan mata uang virtual tersebut, memasuki tahun 2018 pemerintah mulai mengambil langkah tegas untuk menekan perkambangan bitcoin Indonesia yang terus meroket.

Bank Indonesia (BI) selaku regulator keuangan di Indonesia  menganggap cryptocurrency sebagai mata uang ilegal dan tidak diakui.

Dilansir soreini.com dari id.techinasia.com Pada 28 November 2017, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menyatakan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan mengeluarkan regulasi yang bakal menjadi dasar (framework) bagi bisnis teknologi finansial (fintech). Salah satu bagian dari regulasi tersebut adalah penegasan kembali larangan penggunaan mata uang digital (cryptocurrency) seperti Bitcoin.

"Kami melarang penyelenggara fintech, e-commerce, serta penyelenggara jasa sistem pembayaran yang menggunakan dan memproses virtual currency. Kami pun melarang perusahaan bekerja sama dengan pihak-pihak yang memfasilitasi transaksi menggunakan virtual currency"Agus Martowardojo, Gubernur Bank Indonesia

Hal ini tentu menjadi pukulan bagi pengguna bitcoin Indonesia, lalu apa alasan pemerintah melarang penggunaan bitcoin?

Meskipun pemerintah sudah memberi peringatan keras, masih banyak warga Indonesia yang menggunakan Bitcoin, lalu apa kelebihan dan kekurangan Bitcoin? berikut ini kelebihan dan kekurangan bitcoin yang dilansir soreini.com dari business.idntimes.com

Apa kelebihan Bitcoin

Nilai tukar Bitcoin dari tahun ke tahun semakin naik, bahkan terakhir satu Bitcoin memiliki nilai setara 200 juta rupiah. Sekilas, bitcoin jadi lahan investasi yang menjanjikan. Akhirnya banyak yang berbondong-bondong membeli bitcoin untuk dijual lagi saat harganya sedang melonjak.

Karena tidak memiliki server pusat dan tidak diatur regulasi mana pun, transaksi bitcoin bisa dilakukan sesuka hati. Tentu saja selama kamu punya akun atau dompet virtual bitcoin. Tidak ada pajak yang dibebankan kepada pengguna, seperti saat transaksi lewat lembaga keuangan tertentu.

Selain itu, bitcoin digadang-gadang punya teknologi super aman dan ketat. Segala transaksi bersifat transparan dan tersebar ke jutaan server. Sehingga hampir tak mungkin terjadi pemalsuan database bitcoin.

Bitcoin bisa diretas dan hilang sewaktu-waktu

Sistem keamanan dompet virtual bitcoin memang dianggap nyaris sempurna, tapi bukan berarti tidak memiliki celah yang bisa ditembus. Saat membuka akun, pengguna akan mendapatkan baris kode khusus sebagai kunci rahasia. Kode ini bisa disimpan dalam dompet digital yang bisa diakses lewat smartphone, PC, atau laptop.

Namun perlu diketahuui kalau dompet digital ini hilang, diretas, atau terkena serangan malware, semua bitcoin kita miliki akan hilang untuk tanpa ada jaminan.

Secara tegas, pemerintah melarang peredarannya

Sekarang, pemerintah terus menyoroti pertumbuhan pesat bitcoin di Indonesia. BI sudah mengeluarkan imbauan agar tak melakukan transaksi apa pun dengan uang virtual.Seperti BI, kementerian keuangan mendukung langkah BI untuk melarang penggunaan bitcoin di Indonesia.

Menurut Agus, BI melakukan pelarangan tersebut untuk mencegah aktifitas pencucian uang dan pendanaan terorisme melalui mata uang digital seperti bitcoin dan Ethereum sekaligus untuk menjaga kedaulatan mata uang rupiah.

Hal ini berpotensi menyebabkan penggelembungan nilai (bubble). Sebab, transaksi nilai mata uang virtual yang spekulatif. Tidak hanya merugikan masyarakat nantinya, transaksi semacam ini juga bisa mengganggu kestabilan sistem keuangan negara.
Advertisement
comments