-->

Pernah Mengonsumsi Paracetamol? Hati-Hati, Penggunaan Dosis yang Tidak Tepat Dapat Berakibat Fatal

- 1/13/2018

Soreini.com - Parasetamol (asetaminofen) menjadi obat yang begitu erat dengan kehidupan kita sehari-hari. Misalnya, saat demam atau sakit kepala biasanya dengan mudah kita mengonsumsinya. Parasetamol saat ini memang dijual bebas, karena dianggap sebagai obat yang aman dikonsumsi, baik bagi orang dewasa, ibu hamil, hingga anak-anak.

Namun, apabila pada saat mengonsumsi dengan dosis yang tidak tepat, parasetamol bukannya menyembuhkan, malah berakibat fatal. Misalnya, kerusakan hati menjadi salah satu efek mengonsumsi paracetamol dengan dosis yang tidak tepat.

Bagaimana Paracetamol dapat Mengakibatkan Kerusakan Hati?

Paracetamol, setelah masuk ke dalam tubuh akan menghasilkan metabolit bernama N-acetyl-p-benzoquinone imine (NAPQI). Pada kondisi normal, zat ini diikat glutathione dan diubah menjadi bentuk nontoksik.

Sebaliknya, pada kondisi penggunaan dosis sangat besar atau terdapat penyakit hati, NAPQI ini akan terakumulasi banyak dalam hati. Akibatnya mampu merusak hingga menyebabkan kematian sel hati.

Gejala terjadinya kerusakan hati bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Dalam 24 jam pertama diawali dengan mual, muntah, lemah, dan keringat dingin.

Hal itu akan terus berlanjut, dan menyebabkan tubuh berwarna kuning, pembengkakan hati, kejang, hingga gangguan kesadaran. Bila gejala-gejala tersebut mulai terlihat, perlu segera diatasi untuk mencegah kerusakan hati yang lebih parah.

Meski demikian, bukan berarti tiap orang yang mengonsumsi parasetamol akan mengalami kerusakan hati. Ada batasan dosis yang harus dipatuhi, yaitu 7.5–10 gram atau setara dengan 15–20 tablet parasetamol 500 mg pada orang dewasa, dan 150 mg per kilogram berat badan untuk anak.

Pada kondisi tertentu, memudahkan terjadinya keracunan parasetamol. Mulia dari usia tua, adanya penyakit hati sebelumnya, dan kebiasaan minum alkohol.

Meskipun paracetamol diklaim aman, Anda harus berhati-hati saat mengonsumsi parasetamol. Hindari konsumsi melebihi dosis anjuran. Berkonsultasilah dengan dokter bila keluhan terus berlanjut atau Anda mengalami gejala kerusakan hati.

klikdokter[dot]com
Advertisement
comments