-->

Letusan Gunung ini Seakan Ingin Mengingatkan Kisah yang Terlupakan

- 1/22/2018

Soreini.com, Gunung Mayon di Fiipina salah satu keindahan alam yang begitu terkenal di negara tersebut, terbukti gunung mayon mampu menarik para waisatawan datang ke propinsi Albay. Gunung berapi yang aktif tersebut beberapa waktu lalu meletus, dan menimbulkan bencana di Albay.

Namun dibalik keindahan gunung Mayon yang mempesona tidak banyak yang tahu jika kemegahan gunung Mayon memiliki sebuah kisah roman menyedihkan antara seorang putri dengan seorang pejuang, Pangaronon.



Seolah tidak ingin dilupakan, pada saat meletus gunung Mayon mengeluarkan abu vulkanik  yang menyerupai sosok dua pecinta tersebut.

Awan abu yang terbentuk dari aktivitas Gunung Mayon menunjukkan dua sosok saling berpelukan.

Dahulu di sebuah tempat bernama Ibalon, tinggal seorang gadis cantik. Namanya Daragang Magayon. Dia adalah putri dari Makusog seorang kepala suku.

Suatu hari, Daragang Magayon berjalan-jalan di tepi sungai. Saat menyeberangi sungai, dia tersandung dan jatuh lalu tersapu arus.

Daragang Magayong pun meminta tolong sampai akhirnya terdengar oleh Pangaronon  dan pengawalnya Amihan. Pangaronon melompat ke sungai dan menyelamatkan Daragang Magayon.

"Terima kasih telah mempertaruhkan nyawamu untuk menyelamatkanku", dia menangis. "Bagaimana saya bisa membalasnya? Ayahku adalah kepala suku kami. Tentunya, dia akan menghargai kepahlawananmu apa pun yang mungkin terjadi. "

Melihat kecantikan Daragang Magayon, Pangaronon pun merasa jatuh cinta. Sampai pada akhirnya ia meminta izin Makusog untuk menikahi anaknya, namun secara hukum adat hal ini tidak boleh, karena perbedaan klan. Meski sebagai seorang ayah ia ingin putrinya bahagia disisilain sebagai kepala suku ia harus menjaga hukum adat.



Sementara itu Patuga seorang pemuda yang sudah lama merasa jatuh cinta pada Daragang Magayon, ia semakin terdorong untuk mendapatkan putri cantik ini, setelah ia gagal berkali-kali.

Suatu malam, Patuga dan kohortnya menculik Makusog. Kemudian, dia mengirim kabar kepada Daragang Magayon bahwa ayahnya akan meninggal jika dia tidak menerima pinanganya.Akhirnya dengan terpaksa Daragang Magayon menerima Patuga sebagai calon suami.

Mendengar berita tersebut Panganoron dan anak buahnya mendatangi acara pernihakan mereka. Pertarungan terjadi antara kedua suku tersebut. Dalam beberapa menit, Panganoron secara fatal menyerang Patuga. Namun, selama pertempuran, panah beracun yang ditembak entah dari mana, jatuh di dada Daragang Magayon.

Panganoron bergegas menolongnya dan saat ia berlutut di Daragang Magayon yang sekarat, seorang musuh menghujam kepalanya.

Daragang Magayon dimakamkan dan kematiannya berkabung di seluruh negeri. Setelah di kuburkan tiba-tiba muncul guunung secara misterius di makam Daragang Magayon, gunung ini sekarang dikenal sebagai Mayon.

Dikatakan bahwa bahkan dalam kematian dan dalam bentuk lain, dia masih dihantui oleh orang-orang yang mencintainya. Saat Mayon meletus, inilah Patuga yang menantang Panganoron. Tapi saat Mayon tenang, Panganoron memeluknya. Air mata Panganoron ditumpahkan sebagai hujan pada saat dalam kesedihannya.

Mt. Mayon naik di ketinggian 2.462 meter (8.077 kaki) dan terletak 300 km tenggara ibukota Manila. Terkenal sebagai "kerucut sempurna" karena bentuk kerucutnya yang simetris, ini adalah tengara utama provinsi Albay dan menarik sejumlah besar pengunjung setiap tahunnya. Gunung berapi adalah salah satu gunung berapi paling aktif di Filipina, meletus dua kali selama akhir pekan.

Sebagai bagian dari Cincin Api Pasifik, Gunung Api Mayon mencatat hampir 51 letusan selama 400 tahun terakhir. Sementara legenda yang terkait dengannya mungkin merupakan pengingat akan betapa kayanya cerita indah di Filipina, seharusnya tidak membuat kita melupakan fakta bahwa letusan besar yang akan segera terus dikhawatirkan dan Mayon yang megah itu berbahaya saat ini.

Advertisement
comments