-->

Sumanto Dapat Kehormatan jadi Sampel Coklit Pilkada Jateng

- 1/20/2018
Berita Utama: Sumanto Dapat Kehormatan jadi Sampel Coklit Pilkada Jateng

Soreini.com, Purbalingga - Merinding.. saat mendengar nama "Sumanto", bukan apa-apa.. kalau kita mengenang kisahnya, kita akan dibuat mual-mual dengan apa yang pernah dia lakukan.

Nama Sumanto, pria asal Desa Pelumutan, Kemangkon Purbalingga ini sempat buat ramai dunia maya karena aksinya menelan daging mayat pada 2003 yang lalu. Saat ini belasan tahun telah berlalu mulai sejak ia keluar dari kurungan penjara. Tetapi, Sumanto masih tetap belum juga dapat bergaul bebas dengan orang-orang.

Pasalnya, Sumanto ada di panti rehabilitasi mental Annur Bungkanel, Karanganyar, Purbalingga. Sumanto juga sudah cobalah dikembalikan berkali-kali ke keluarganya oleh pengasuh panti Supono ditempat kelahirannya, Desa Pelumutan Kemangkon.

Walau demikian aksi itu senantiasa berbuntut pada penolakan oleh warga setempat. Pada akhirnya, Sumanto sangat terpaksa dikembalikan ke panti sampai tak tahu kapan.

Sumanto mendadak kembali jadi buah bibir.

Saat ini, Sumanto mendadak kembali jadi buah bibir. Penyebabnya bukanlah masalah baru yang dia alami, tetapi dia memperoleh kehormatan dari Komisi Penentuan Umum (KPU) Purbalingga jadi satu diantara sampel aktivitas pencocokan serta riset (coklit) serentak. Coklit menyangkut data pemilih yang akan memakai hak pilihnya pada Pilkada 27 Juni 2018 kelak.

“Kegiatan yang dikerjakan serentak pada besok, Sabtu, 20 Januari 2018 dengan mendatangi tempat tinggal pemilih dengan segera oleh KPU, ” kata Ketua KPU Purbalingga Sri Wahyuni, Jumat, 19 Januari 2018, seperti dikutip Soreini.com dari Tribunnews.

Gagasannya KPU Purbalingga juga akan turun di 4 desa yakni Desa Bungkanel, Kota Purbalingga, Desa Karangbanjar serta Karangreja. KPU akan mengarah tokoh-tokoh di Purbalingga sebagai opinion leader, dari mulai petinggi, politisi hingga seniman atau artis.

Yang menarik, nama Sumanto keluar diantara tujuan kunjungan coklit oleh KPU. Walau sebenarnya, umumnya nama disana adalah petinggi perlu di kabupaten dan propinsi.

KPU juga akan berkunjung ke Sumanto jadi objek coklit, bersamaan dengan Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko, Bupati Purbalingga Tasdi, Wakil Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi dan Ketua DPRD Purbalingga, Tongat.

Menurut Ketua KPU Purbalingga Sri Wahyuni, terpilihnya Sumanto jadi satu diantara sampel coklit serentak di Purbalingga oleh KPU telah dengan lewat pertimbangan sendiri.

Yuni mengemukakan kalau sampai kini Sumanto cukup di kenal oleh umum seperti artis. Nama Sumanto jadi fenomenal tidak cuma ditempat kelahirannya, Kabupaten Purbalingga, namun juga di daerah yang lain di Indonesia.

Ketenaran Sumanto juga jadi argumen spesial

Ketenaran Sumanto juga jadi argumen spesial pihaknya sampai membuatnya jadi sampel coklit. “Dia itu populer sekali. Rekan saya di Aceh saat dengar kata Purbalingga segera ingat Sumanto, ” katanya. Lalu, apakah Sumanto memanglah penuhi prasyarat pemilih?

Sampai kini, belasan tahun, Sumanto tinggal di panti rehabilitasi mental Annur Karanganyar dimana disana diisi beberapa puluh pasien masalah jiwa. Ia disana tempati kamar spesial yang dipisah dengan beberapa pasien beda yang berada di panti itu.

Namun, walaupun tempati panti jiwa, nyatanya Sumanto dipandang sehat oleh KPU, baik dengan fisik ataupun jiwa dimana itu jadi satu diantara prasyarat orang dalam peroleh hak tentukan.

Menurut Wahyuni Sumanto memiliki hak nada untuk pilih pemimpin daerah pada bln. Juni 2018 kelak. Pria yang masih tetap mempunyai harapan untuk kawin ini bahkan juga sempat tercatat jadi pemilih pada Penentuan Bupati Purbalingga 2015 kemarin.

Sumanto terdaftar jadi pemilih yang beralamat di Desa Bungkanel Karanganyar, bukanlah desa aslinya, Pelumutan Kemangkon. “Ya dia sehat baik jasmani ataupun rohani, ” katanya.

Wahyuni menilainya kalau aktivitas coklit ini akan berjalan satu bulan lamanya yang diawali dari coklit serentak pada Sabtu ini, 2018.

Pihaknya akan turunkan 2467 petugas, terbagi dalam 1655 Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) , 717 Panitia Pemungutan Nada (PPS), 90 Panitia Penentuan Kecamatan (PPK) , serta 5 petugas KPU Purbalingga. Coklit oleh petugas KPU itu juga akan mengarah 8275 tempat tinggal di Purbalingga.

Menurut dia, pergerakan coklit yang serentak ini jadi langkah progresif KPU untuk memaksimalkan sistem pendataan pemilih, dan berikan motivasi warga yang sudah penuhi prasyarat supaya aktif ikut serta dalam meyakinkan pemilih tercatat.

“Kegiatan ini untuk wujudkan derajat kwalitas daftar pemilih komprehensif, akurat serta canggih, ” katanya.

Advertisement
comments