-->

Cara Supaya Uang Tidak Dicuri Tuyul

- 1/17/2018

Soreini.com, Dengan ramainya berita celengan tuyul ternyata mampu menimbulkan kekawatiran para netizen, bahkan beberapa diantaranya sampai membuka celangan untuk memastikan jika uang yang disimpan tidak hilang.

Apakah Tuyul Dalam Sudut Pandang Islam

Tuyul adalah jin yang dilaporkan pernah dilihat oleh manusia dengan penampakan seperti anak kecil gundul yang suka mencuri, kemudian mereka istilahkan dengan tuyul. Sehingga kata ‘tuyul’ sejatinya merupakan nama yang murni diberikan masyarakat. Sebagaimana ada jin yang menjelma seperti sosok berbalut kain mori, yang kemudian diistilahkan dengan pocong.

Jadi bisa disimpulkan bahwa baik tuyul, genderuwo, pocong dan lain-lain itu adalah sama, dengan memainkan peran sebagaimana wujud mereka.

Bagaimana Mekanisme Tuyul Mencuri?

Jin bisa memindahkan barang meski dimensi mereka berbeda dengan manusia. Hanya saja, antara satu jin dengan jin lainnya memiliki kemampuan yang berbeda, sama dengan kita, ada orang yang pandai naik sepeda motor namun belum tentu mampu mengendarai motoGP. Jin yang memerankan dirinya sebagai tuyul mereka memiliki kemapuan memindahkan barang dengan cukup baik.

Fenomena Tuyul Pernah Terjadi Pada Zaman Rasul

Pada zaman Rasulullah hal semacam ini juga pernah terjadi, bahkan peristiwa ini pernah dialami juga oleh Abu Hurairah radhiallahuan'anhu, pada saat Rasul memintanya menjaga zakat ramadhan.

Malam harinya datang seorang pencuri dan mengambil makanan. Dia langsung ditangkap oleh Abu Hurairah. “Akan aku laporkan kamu ke Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Orang inipun memelas. Minta dilepaskan karena dia sangat membutuhkan dan punya tanggungan keluarga. Dilepaslah pencuri ini. Siang harinya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambertanya kepada Abu Hurairah tentang kejadian semalam. Setelah diberi laporan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Dia dusta, dia akan kembali lagi.” Benar, di malam kedua dia datang lagi. Ditangkap Abu Hurairah, dan memelas, kemudian beliau lepas. Malam ketiga dia datang lagi. Kali ini tidak ada ampun. Orang inipun minta dilepaskan. “Lepaskan aku, nanti aku ajari bacaan yang bermanfaat untukmu.” Kemudian dia mengajarkan bacaan ayat kursi sebelum tidur.

Di pagi harinya, kejadian ini dilaporkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. kemudian beliau bersabda: “Kali ini dia benar, meskipun aslinya dia pendusta.” (HR. Bukhari 2311)

Yang ditangkap oleh Abu Hurairah waktu itu adalah jin yang menjelma menjadi bentuk lain. Ketika menjelaskan hadis ini, al-Hafizh Ibnu Hajar mengatakan, “Jin terkadang menjelma dengan berbagai bentuk sehingga memungkinkan bagi manusia untuk melihatnya…” (Fathul Bari, 4:489).

Apakah Benar Tuyul Ada Yang Nyuruh?

Ada dua kemungkinan tuyul melakukan hal tersebut memang ada orang yang memerintah (majikan) atau hanya sekedar iseng, atau kadang karena memang mereka butuh makanan seperti dalam hadis Abu Hurairah di atas. Kasus orang yang merawat tuyul juga pernah terjadi di masa silam. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pernah menyebutkan tentang al-Hallaj – tokoh sufi yang mengaku telah menyatu dengan tuhannya – ,

وكان صاحب سيمياء وشياطين تخدمه أحياناً، كانوا معه (بعض أتباعه) على جبل أبي قبيس، فطلبوا منه حلاوة، فذهب إلى مكان قريب، وجاء بصحن حلوى، فكشفوا الأمر فوجدوا ذلك قد سرق من دكان حلاوي باليمن، حمله شيطان تلك البقعة

Al-Hallaj memiliki atribut khusus, terkadang setan membantunya. Seuatu ketika, dia bersama pengikutnya di bukit Abu Qubais, kemudian pengikutnya minta manisan. Kemudian al-Hallaj pergi ke tempat tertentu yang tidak jauh dari markasnya, lalu dia kembali dengan membawa sepiring manisan. Masyarakat pun mencari tahu kejadian sejatinya, ternyata sepiring makanan itu berasal dari toko manisan di Yaman, yang dibawa oleh setan ke tempat itu. (Alam Jin wa asy-Syayathin, Hal. 93).

Cara Mengatasi Tuyul

Pertama, menangkap tuyul itu dan memintanya mengembalikan apa yang dicuri.

Kemungkinan ini bisa dikatakan hampir tidak mungkin, kecuali jika  jin yang bersangkutan  menjelma dalam substansi fisik, seperti peristiwa yang pernah dialami Abu Hurairah atau Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhuma, sebagaimana hadis di atas. Itupun belum tentu bisa mengembalikan apa yang dicuri, kecuali jika si jin bersedia mengembalikannya.

PERHATIAN!
Kebanyakan orang yang mengalami masalah seperti ini akan memilih jalan pintas dengan menyewa paranormal.
Sebaiknya hindari cara yang demikian, sekalipun orang pintar tersebut berlabel ustad karena akan menimbulkan masalah baru.
Bahkan tidak jarang mereka malakukan tipu muslihat semacam sulap dengan mengaku jika tuyul sudah ditangkap.

Kedua, Cara mengatasi tuyul yang bisa dilakukan semua orang

Alih-alih akan menyarankan untuk memasang kacang hijau, yuyu(kepiting) dan beberapa hal lainnya, hal ini merupakan saran untuk mengalihkan perhatian tuyul dan tidak dianjurkan dalam syariah.

Kita bisa mengatasi sendiri namun kembali pada personal masing-masing, apakah kita mampu secara istiqamah atau tidak.

1. Berusaha melaksanakan kewajiban, menjauhi larangan, dan bertaubat dari setiap maksiat. Semua aktivitas ini akan menjadi sebab Allah melindunginya. Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memberikan beberapa pesan kepada Ibnu Abbas, diantaraya:

احْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللَّهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ

“Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya kamu jumpai Dia di hadapanmu…” (HR. Ahmad 2669, Tirmidzi 2516, dan dishahihkan al-Albani)

Makna hadis:
Jagalah Allah : Jagalah Allah disini adalah menjaga dirikita untuk selalu dekat dengan Allah dengan melaksanakan kewajiban dan hindari yang diharamkan.
Kamu jumpai Dia di hadapanmu: Allah akan menolongmu dalam setiap keadaan yang engkau butuhkan.

Bentuk penjagaan Allah sifatnya umum. Tak terkecuali, penjagaan dari gangguan jin dan setan.

2. Banyak membaca Alquran atau dzikir lainnya. Di antarannya adalah dzikir pagi petang dan dzikir sebelum tidur. Jadikan aktivitas ini sebagai wirid harian.

Orang yang rajin berdzikir, membaca Alquran, hatinya akan senantiasa hidup. Lebih dari itu, Allah menjanjikan orang yang membaca dzikir pagi petang, dia akan mendapatkan perlindungan dari-Nya.

3. Membaca doa setiap masuk dan keluar rumah

Membaca doa setiap hendak masuk rumah, bisa menjadi sebab Allah menjaga rumah Anda, sehingga setan tidak leluasa memasukinya. Dari Jabir bin Abdillahradhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ، فَذَكَرَ اللهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: لَا مَبِيتَ لَكُمْ، وَلَا عَشَاءَ، وَإِذَا دَخَلَ، فَلَمْ يَذْكُرِ اللهَ عِنْدَ دُخُولِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ، وَإِذَا لَمْ يَذْكُرِ اللهَ عِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ

“Jika seseorang masuk rumahnya dan dia mengingat nama Allah ketika masuk dan ketika makan, maka setan akan berteriak: ‘Tidak ada tempat menginap bagi kalian dan tidak ada makan malam.’ Namun jika dia tidak mengingat Allah ketika masuk maka setan mengatakan, ‘Kalian mendapatkan tempat menginap’ dan jika dia tidak mengingat nama Allah ketika makan maka setan mengundang temannya, ‘Kalian mendapat jatah menginap dan makan malam’.” (HR. Muslim)


4. Menutup tempat uang dengan membaca basmalah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu menyarankan agar kaum muslimin menutup tempat makanan dan wadah minumnya di malam hari. Agar makanan dan minumannya tidak diganggu setan. Dan ketika menutup, jangan lupa membaca basmalah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

غَطُّوا الْإِنَاءَ، وَأَوْكُوا السِّقَاءَ، وَأَغْلِقُوا الْبَابَ، وأطفؤا السِّرَاجَ، فإن الشَّيْطَانَ لَا يَحُلُّ سِقَاءً، ولا يَفْتَحُ بَابًا، ولا يَكْشِفُ إِنَاءً، فَإِنْ لم يَجِدْ أحدكم إلا أَنْ يَعْرُضَ على إِنَائِهِ عُودًا وَيَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ، فَلْيَفْعَلْ

“Tutuplah bejana, ikatlah geribah (tempat menyimpan air yang terbuat dari kulit), tutuplah pintu, matikanlah lentera (lampu api), karena sesungguhnya setan tidak  mampu membuka geribah yang terikat, tidak dapat membuka pintu, dan tidak juga dapat menyingkap bejanan yang tertutup. Bila engkau tidak mendapatkan tutup kecuali hanya dengan melintangkan di atas bejananya sebatang ranting, dan menyebut nama Allah, hendaknya dia lakukan.” (HR. Muslim).

Dianalogikan dengan ini adalah semua bentuk barang berharga yang Anda miliki. Termasuk uang atau perhiasan. Anda mungkin bisa merasa aman dari gangguan manusia. Namun Anda belum bisa terjamin dari gangguan jin yang mengambilnya. Karena itu, letakkanlah barang berharga atau uang yang bernilai di tempat yang bisa dikunci, dan jangan lupa membaca basmalah setiap kali Anda membuka dan menutupnya. Selanjutnya, bertawakkal kepada Allah. (sumber,abqo)

Advertisement
comments