-->

Ayah Bunda.. Jangan lakukan Kesalahan Ini Saat Mencebok Bayi, Begini Cara yang Tepat

- 1/24/2018
Ayah Bunda.. Jangan lakukan Kesalahan Ini Saat Mencebok Bayi, Begini Cara yang Tepat

Soreini.com - Pasangan suami istri yang baru saja membangun rumah tangga, seringkali mengalami kesulitan saat melakukan pekerjaan mencebok bayi kesayangannya. Kedua orangtua perlu mengetahui langkah yang tepat dan menghindari kesalahan saat mencebok bayinya.

Dikutip Soreini.com dari alodokter, mencebok atau membersihkan bayi setelah buang air kecil (BAK) atau buang air besar (BAB), dua hal itu sama pentingnya. Mengganti popok setelah BAB ataupun BAK tidaklah sama cara mengerjakannya, hal itu sangat bergantung dengan kepekaan kulit bayi.

Popok bayi, perlu segera diganti setelah bayi BAB agar terhindar dari ruam popok. Hal itu dianjurkan segera mengganti popok secara teratur sehingga terhindar dari ruam popok.

Kesalahan yang seringkali dilakukan para orangtua yang baru saja mempunyai bayi, mereka tidak mengetahui perbedaan mencebok bayi dengan jenis kelamin laki-laki atau perempuan. Malahan, beberapa orangtua menyamakan cara mencebok bayi mereka.

Berikut ini beberapa langkah yang perlu dilakukan orangtua saat mencebok bayi laki-laki ataupun perempuan:

Bayi lelaki 

Bagi orangtua yang mempunyai bayi laki-laki, saat mencebok bayi, usahakan membersihkan lipatan kulit disekitar penis dan juga testis.

Namun, jangan mencoba untuk menarik kulit terluar penis saat membersihkan sisi dalamnya. Perlu beberapa bulan sampai umur bayi setahun agar kulit terluar penis dapat ditarik.

Bagi bayi yang sudah sunat, jangan bersihkan dengan air, sebelum luka pasca sunat betul-betul pulih, dan juga bersihkanlah penis bayi dengan kain yang lembut setelah dibasahi dengan air. Selanjutnya, bersihkan sisi bawah testis. Apabila menemui persoalan, bertanyalah dengan dokter soal keperluannya untuk menggunakan salep antibiotik saat membantu sistem pengobatan.


Bayi perempuan

Mencebok bayi perempuan, lakukanlah dengan arah mencebok yang benar, yaitu mulai dari depan ke belakang. Hal itu dilakukan untuk menghindari resiko masuknya kuman ke dalam vagina si bayi.

Pada saat ayah bunda mencebok sisi vagina, lakukan pencebokan apabila ada tinja di permukaannya. Jangan bersihkan bagian dalam, karena di dalam vagina sudah mempunyai kemampuan untuk membersihkan sendiri, ada beberapa zat yang tidak diperbolehkan masuk.

Gunakanlah kain bersih atau handuk basah saat mengeringkan kulit bayi disekitaran kelamin atau pantat bayi. Tidak perlu menggunakan sabun dengan berlebih, gunakan seperlunya, dan basuh dengan air hingga bersih. Tepuklah perlahan-lahan hingga kering betul.

Kapan dan Berapa Kali Bayi Perlu Ganti Popok Setiap Hari?

Bayi baru lahir, perlu ganti popok 12 kali per hari, selanjutnya secara bertahap, 6 s.d. 8 kali per hari ganti popok. Periksalah popok bayi terlebih dahulu, terlebih lagi dibagian belakangannya. Selanjutnya, ambil peralatan yang digunakan untuk membersihkannya.

Sediakan terlebih dahulu sebelum mencebok bayi, seperti kain atau alas yang digunakan untuk meletakkan bayi, air bersih dengan kapas atau kain lembut, bila perlu gunakan tisu basah yang khusus untuk bayi, krim untuk melindungi kulit bayi, tempat khusus menyimpan popok kotor, popok baru, dan juga popok bersih.

Bagi ibu yang baru belajar, disarankan segera membedakan ruam yang disebabkan karena ruam popok pada umumnya, serta ruam popok yang disebabkan karena jamur. Kedua hal itu diperlukan terapi yang berbeda.

Gunakan tempat datar untuk mengganti popok. Tempat yang paling tepat untuk ganti popok, seperti di meja khusus atau dilantai yang sudah dilapisi kain. Apabila memakai meja khusus, jangan sampai mengalihkan pandangan untuk menghindari bayi terjatuh.

Segera buka popok kotor, dan letakkan ditempat penyimpanan popok kotor. Hal ini perlu dikerjakan agar popok kotor tidak dijangkau bayi. Selanjutnya, mulailah membersihkan pada bagian alat kelamin, kemudian bagian pantat bayi sampai bersih.

Buat bayi merasa tenang dan nyaman saat mengganti popok. Hal itu dilakukan dengan cara mengajak bayi berbicara atau membuatnya tertawa. Pereratlah jalinan hubungan emosional dengan bayi. Buatlah suasana hati bayi selalu bahagia, jangan pasang muka cemberut atau jijik, karena semakin lama bayi akan belajar, dan beranggapan bahwa buang air itu suatu hal yang negatif.

Baik, ayah bunda.. selamat mencebok bayi, jangan keliru lagi ya.. ayah bunda saat mencebok bayi..

Advertisement
comments