
Soreini.com, Inggris - ISIS dikenal di dunia sebagai kelompok ekstrimis yang bisa membahayakan. Dunia seolah dibuat ketakutan dengan kegiatan ISIS, sebaliknya sebuah divisi pemberitaan tingkat dunia BBC, dalam saluran TV membuat drama komedi satire berjudul "Revolting".
Acara komedi tersebut bagian dari promo sebuah program TV yang menampilkan sketsa berjudul "The Real Housewive of ISIS" jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, menjadi "Rumah Tangga Kelompok ISIS".
Gambar itu menampilkan empat orang perempuan berhijab yang sedang ber-selfi bersama dengan ekspresi yang berbeda-beda. Ditambah lagi dengan gambar senapan besar dan tulisan Suriah pada poster promo film itu.
Revolting membuat parodi tentang kehidupan baru empat perempuan asal Inggris yang menjadi istri dari anggota ISIS. Ada satu adegan yang menunjukkan seorang perempuan berpose dengan pakaian barunya rompi bunuh diri, kemudian dipuji "cantik" oleh temannya.
Selanjutnya, teman itu berseloroh dan berbisik ke arah kamera, "Dia agak besar, sepertinya butuh banyak Skemtex (sejenis bom) untuk membunuh yang satu itu". Ada juga adegan lain, seorang tokoh menjelaskan tiga hari lagi merupakan saat pemenggalan kepala, dan ia tidak tahu harus memilih pakaian yang mana.
Atas tayangan film Revolting, sebagian publik Inggris merespon di media sosial, menyebutkan bahwa tayangan itu "menjijikan" dan hanya lucu jika seseorang melihat orang lain dengan cara merendahkan. Sebagian lagi menganggap ejekan dan sindirian berguna untuk menunjukkan bahwa Inggris tidak takut pada ekstrimis ISIS.
Penulis skenario Revolting, Heydon Prowse dan Jolyon Rubinstein, diketahui bergeming dengan program mereka. Menanggapi kritik terhadap sketsa "The Real Housewives of ISIS", mereka mengaku bermaksud menggunakan komedi untuk mengatasi ekstremisme.
"Anda tak boleh takut atau itu akan merusak kredibilitas Anda. Anda tidak bisa memprotes David Cameron (mantan PM Inggris) selama lima tahun seperti yang sudah kita lakukan tetapi tidak berbuat apa-apa soal ISIS," ujar Prowse seperti diwartakan Republika.
Advertisement